
Senkomnews.com, Sukoharjo – Semangat pagi menyelimuti wilayah Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, pada Kamis (9/10/2025). Sejumlah relawan dan instansi lintas sektor bahu-membahu membersihkan aliran sungai yang tersumbat akibat longsoran rumpun bambu setelah hujan deras disertai angin kencang beberapa hari lalu.
Kegiatan diawali dengan apel pagi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Weru, AKP Efendi, didampingi jajarannya, serta Kepala Desa Jatingarang, Haryadi, SP. Turut hadir pula unsur Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, BPBD Sukoharjo, Senkom SAR Kabupaten Sukoharjo, dan potensi relawan Weru dari berbagai organisasi seperti Banser, Kokam, Orari, dan MTA.
Dalam kegiatan ini, Senkom SAR Sukoharjo menurunkan dua personel yang ikut terlibat langsung di lapangan. Mereka membantu proses evakuasi material bambu yang menutup aliran sungai di Dukuh Pungsari RT 04 dan Dukuh Pengkol RT 02 RW 02, Desa Jatingarang.
Kerja bakti massal ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi Pemerintah Desa Jatingarang Nomor: 360/34/X/2025 tentang Permohonan Bantuan Personil, yang dikeluarkan pada 6 Oktober 2025. Surat tersebut berisi permintaan bantuan kepada berbagai elemen relawan untuk melakukan aksi pembersihan sungai akibat longsoran bambu yang menutup seluruh aliran air.
Situasi di lokasi sempat mengkhawatirkan warga karena aliran sungai yang tersumbat berpotensi menimbulkan genangan besar jika tidak segera ditangani. Namun, dengan koordinasi cepat antara aparat dan relawan, penanganan bisa dilakukan secara tertib dan gotong royong.
“Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Kami bersyukur seluruh elemen masyarakat, aparat, dan relawan bisa bersinergi. Ini bukti nyata semangat kebersamaan dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Kepala Desa Jatingarang, Haryadi.
Koordinator Senkom SAR Kabupaten Sukoharjo, Tohir, menyampaikan apresiasi terhadap koordinasi lintas sektor yang terjalin dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan relawan merupakan kekuatan utama dalam mitigasi dan penanganan bencana di daerah.
“Kami dari Senkom SAR hadir dua personel untuk memperkuat barisan relawan di lapangan. Meski kecil, kami memastikan kehadiran kami efektif dalam membuka aliran sungai dan membantu warga sekitar,” ujar Tohir kepada awak media, Kamis (9/10/2025).
Ia menegaskan bahwa Senkom SAR memiliki komitmen untuk selalu siaga membantu masyarakat, terutama dalam menghadapi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat dan angin kencang yang kerap melanda wilayah Sukoharjo bagian selatan saat musim pancaroba.
“Setiap kejadian bencana, Senkom SAR berupaya hadir cepat, tepat, dan tanggap. Kami bukan hanya membantu evakuasi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana,” tambah Tohir.
Kegiatan di Jatingarang ini menjadi contoh nyata semangat gotong royong Sukoharjo tangguh bencana. Kolaborasi antara aparat kepolisian, pemerintah desa, BBWS Bengawan Solo, BPBD, serta organisasi relawan seperti Senkom SAR memperlihatkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus dilakukan bersama.
Melalui aksi kerja bakti ini, diharapkan masyarakat Desa Jatingarang semakin sadar pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai agar tidak mudah tersumbat oleh bambu atau sampah, terutama menjelang musim penghujan.
Tohir menutup keterangannya dengan pesan motivatif untuk seluruh relawan di Sukoharjo:
“Setiap tetes keringat para relawan hari ini adalah bentuk cinta kepada negeri. Kami di Senkom SAR akan terus berjuang bersama, demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.” (bay)
Senkom News Menembus Jarak Tanpa Batas