Senkom News Menembus Jarak Tanpa Batas
Senkomnews, Semarang – Sebanyak 900 warga LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) dari Kecamatan Tengaran dan sekitarnya melaksanakan Sholat Idul Fitri yang diselenggarakan oleh DPD LDII Kabupaten Semarang di Lapangan Sepak Bola Dusun Rekesan, Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, pada Senin,31 Maret 2025.Acara ini berlangsung dengan khidmat, menciptakan suasana penuh kebersamaan dan kehangatan di antara jamaah.
Persiapan yang matang dilakukan oleh Remaja PAC LDII Desa Sugihan untuk memastikan kelancaran ibadah. Tempat wudhu, tikar, dan sound system disiapkan dengan baik sehingga para jamaah tidak perlu repot membawa alas sholat atau sajadah. Suasana pagi yang cerah, dengan pemandangan Gunung Merbabu yang memukau, semakin menambah kekhidmatan acara tersebut.
Sejak pukul 05.30, jamaah sudah mulai berdatangan, disambut dengan hangat oleh para pembina yang berjabat tangan di pintu masuk. Jamaah mengumandangkan takbir dengan penuh khidmat, yang dipimpin oleh Supardi. Pukul 06.30, Yusriadi, S.H., Pembina LDII Kecamatan Tengaran, memimpin ibadah dengan meluruskan barisan jamaah sebelum melaksanakan sholat, dilanjutkan dengan pembacaan khutbah Idul Fitri.
Seusai khutbah, Sekretaris Desa Jetis, Warsono, S.Pi., yang juga Ketua PC LDII Kecamatan Kaliwungu, memberikan nasehat penting kepada jamaah. Ia mengingatkan jamaah untuk menjaga akhlak mulia dengan perkataan yang baik serta menjauhi perasaan dendam, iri, dan segala bentuk perbuatan dosa seperti mencaci dan menuduh. “Jangan sampai kita mendholimi orang lain, agar amal ibadah kita tidak sia-sia,” ujarnya.
Warsono juga menekankan pentingnya mengendalikan diri dan menjaga lisan, baik di dunia nyata maupun di media sosial. “Media sosial bisa menjadi sumber pahala jika digunakan dengan santun dan rendah hati, namun juga bisa menjadi sumber dosa jika digunakan untuk saling mencaci maki dan bermusuhan,” tambahnya.
Setelah ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan saling berjabat tangan antar jamaah sebagai bentuk silaturahmi dan penghapus dosa. Tradisi bermaaf-maafan ini juga menjadi momen untuk melepas rindu dengan saudara dan teman yang sudah lama berpisah.
Sarjono, Ketua RW 05, mengungkapkan bahwa meski terdapat dua tempat sholat Idul Fitri, yaitu LDII dan NU, kerukunan antarwarga tetap terjaga dengan baik. “Meskipun tempat sholat berbeda, kerukunan tetap terjalin dengan baik tanpa ada gesekan. Ini menunjukkan tingginya toleransi di tengah masyarakat,” katanya.
Setelah sholat, tradisi saling berkunjung dan bermaaf-maafan tetap berlangsung, dengan umat Kristiani turut berdatangan untuk menyapa dan bermaaf-maafan dengan sesama warga.
Untuk mendukung kelancaran dan keamanan, Senkom Mitra Polri bersama Linmas setempat turut ambil bagian dalam pengamanan acara. Siswo Winarso, Harkamtib Senkom Mitra Polri Kecamatan Tengaran, menyatakan bahwa mereka berperan aktif memastikan semua kegiatan berjalan dengan lancar dan aman.
Tim kesehatan yang dipimpin oleh Darti AMKG juga mempersiapkan antisipasi terhadap kondisi kesehatan jamaah. “Alhamdulillah, semua jamaah dalam keadaan sehat, sehingga tidak ada yang memerlukan pertolongan medis atau obat-obatan,” ungkapnya.
Dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik antara semua pihak, perayaan Idul Fitri di Kecamatan Tengaran kali ini berjalan lancar dan penuh semangat kebersamaan antarwarga. (Nur F)
