SENKOMNEWS.COM, KEBUMEN – Di bawah terik matahari Pantai Kembar Terpadu, Desa Tambak Mulyo, Kecamatan Puring, suasana penuh semangat terlihat dari ratusan relawan yang berkumpul dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan Forum Relawan 2024.
Acara yang digagas oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen ini mengundang perhatian luas, dengan relawan dari berbagai organisasi turut serta, termasuk empat anggota SENKOM Rescue Kabupaten Kebumen yang hadir sebagai perwakilan.
Dengan latar belakang ancaman bencana alam yang semakin nyata, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen, Drs. Udy Cahyono, M.Si., mengungkapkan potensi gempa megathrust yang dapat mengguncang empat kabupaten di Jawa Tengah, termasuk Kebumen. Berdasarkan informasi dari BMKG, kekuatan gempa tersebut diprediksi bisa mencapai 8,9 skala Richter, dengan potensi tsunami setinggi 14 hingga 18 meter.
“Prediksi ini bukan untuk menciptakan ketakutan, tetapi untuk memupuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana sejak dini,” ujar Udy dengan nada serius. Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi kebencanaan, terutama bagi masyarakat pesisir pantai selatan yang menjadi wilayah rawan. “Kita perlu memastikan bahwa masyarakat siap dan waspada dalam menghadapi potensi bencana besar ini,” tambahnya.
Hadir juga dalam forum tersebut, Wakil Bupati Kebumen, Hj. Ristawati Purwaningsih, S.ST., M.M., yang menyampaikan pesan mendalam kepada para peserta. “Saat bencana terjadi, yang paling penting adalah kita tahu langkah apa yang harus diambil untuk menyelamatkan diri dan orang lain,” katanya. Selain itu, Ristawati juga menyoroti pentingnya rehabilitasi psikis bagi korban bencana, serta peran penting kolaborasi antara pemerintah dan relawan. “Relawan mungkin terlihat tak ada, tapi kehadiran mereka sangat terasa saat dibutuhkan. Mereka adalah sosok yang bermanfaat bagi kemanusiaan,” imbuhnya penuh inspirasi.
Diskusi yang berlangsung setelahnya mengangkat beberapa isu penting terkait kesejahteraan relawan, salah satunya mengenai kebutuhan akan asuransi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bagi para relawan. Para peserta juga mengusulkan agar BPBD Kebumen turun langsung ke lapangan untuk memeriksa kesiapan peralatan relawan, serta adanya dorongan kuat untuk menyelenggarakan jambore relawan se-Kabupaten Kebumen.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan strategi mitigasi, tetapi juga memperkuat jaringan solidaritas di antara relawan. Semangat gotong royong dan kesiapsiagaan bencana menjadi pesan utama yang digaungkan sepanjang forum, meninggalkan harapan besar bagi masyarakat Kebumen yang lebih tangguh menghadapi tantangan alam di masa depan.
Acara ini menjadi penegasan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan relawan adalah kunci utama dalam menanggulangi risiko bencana, di mana langkah kecil yang dilakukan bersama bisa menyelamatkan banyak nyawa di saat-saat genting.(udin/PHMAL Kebumen)